MAHKOTABERITA - Pasar dadakan ini acapkali bikin jalanan macet karena pengemudi berebut jalan dengan pejalan kaki yang menghampiri dagangan di tepi jalan.
"Hampir satu kampung jualan musiman terompet. Kira-kira ada 100 orang. Kesini kita sewa mobil ramai-ramai," ujar Ayah dari dua anak ini.
Uki yang sudah sejak 1995 menjadi pedagang terompet musiman ini mengaku telah menghabiskan modal Rp3 juta rupiah untuk menghasilkan 2000 terompet. Jelang tahun baru 2018 ini, kata Bang Uki, terompet Jaran Goyang menjadi tren. Nama Jaran Goyang sendiri diambil dari lagu dangdut yang dipopulerkan Nela Kharisma.
Selain model Jaran Goyang, terompet Tanjidor juga menjadi tren terompet teranyar di penghujung tahun ini. Proses pembuatan yang agak susah, membuat harganya cenderung lebih mahal daripada model terompet biasa.