Program Perang Narkoba Menewaskan 3,000 Orang, Rodrigo Duterte Dikecam Petinggi Gereja Katolik - mahkotaberita.com - Berita Terkini, Terupdate Dan Terpercaya

Post Top Ad

iacpoker

Bonus JP
Program Perang Narkoba Menewaskan 3,000 Orang, Rodrigo Duterte Dikecam Petinggi Gereja Katolik

Program Perang Narkoba Menewaskan 3,000 Orang, Rodrigo Duterte Dikecam Petinggi Gereja Katolik

Share This

Agen Bola - Program pemberantasan narkoba milik Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali menuai kecaman. Kali ini, kecaman terbaru dilontarkan oleh sejumlah tokoh agama di Filipina. Baru-baru ini, petinggi Gereja Katolik Filipina mengecam keras tindakan pembunuhan terhadap sejumlah warga Filipina yang dicurigai sebagai pengedar narkoba.

Menurut mereka, aksi pemberantasan narkoba tersebut tidaklah manusiawi dan tidak bisa diabaikan. “Kami mengetuk nurani mereka yang membunuh orang-orang tak berdaya, terutama mereka yang menutupi wajah mereka, untuk berhenti menyia-nyiakan nyawa manusia,” ujar Kardinal Manila, Luis Tagle, seperti dikutip dari CNN, pada hari Senin [21/8/2017].

Kardinal Tagle melanjutkan, seharusnya aksi pembunuhan ini tidak digolongkan sebagai langkah politik, tetapi masalah kemanusiaan yang akan memberikan dampak buruk bagi seluruh warga Filipina. Uskup Agung Lingayen-Dagupan di Pangasinan, Socrates Villegas, juga menyuarakan hal yang sama. Menurutnya, tindakan semena-mena ini harus segera dihentikan.

Sebagai bentuk protes, Uskup Villegas akan membunyikan lonceng gereja setiap malam selama tiga bulan berturut-turut, untuk mendorong pemerintah Filipina segera menghentikan aksi pembunuhan tersebut.

“Negara sedang kacau, petugas yang membunuh diberi penghargaan dan korbannya dipersalahkan,” ujar Villegas.

Sebelumnya, Gereja Katolik di Filipina enggan berkomentar soal program pemberantasan narkoba di Filipina. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah korban jiwa, Gereja pun akhirnya memberikan kecamannya. Sampai saat ini, sejak 14 bulan silam, setidaknya terdapat 3.200 orang tewas. 2.000 orang di antaranya diduga terkait dengan kasus peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Filipina.

Sepekan silam, 90 orang dilaporkan tewas dibunuh. Bahkan pada hari Selasa [15/8/2017] silam, terdapat 32 orang tewas dalam satu hari di Provinsi Bulacan. Filipina sendiri merupakan negara dengan mayoritas penganut agama Katolik.


Post Bottom Ad



jdk

bape88

loading...

Pages