Agen Bola - Dua pelaku maling besi remuk dibalbal warga, sedangkan lima lainnya berhasil kabur dari gudang Pabrik Engsel milik Wong Wong Taksun (57) di Jalan Medan, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Martoba, pada hari Selasa [30/1] sekitar jam 23.00 Wib.
Dua pelaku yang naas, Supriadi alias Digan (38) dan Samin alias Sisam (37), keduanya warga Karang Rejo, Kabupaten Simalungun, diamuk massa setelah ditangkap berperan sebagai sopir menunggu langsiran barang hasil curian di dalam mobil.
Kapolsek Siantar Martoba, AKP David Sinaga saat dikonfirmasi terkait tujuh kawanan maling di wilayah hukumnya, mengatakan aksi kawanan maling itu berlangsung di gudang pabik engsel sekitar jam 21.00 Wib. “Mereka bukan hanya berdua melakukan.
Tapi ada lima orang lagi temannya dan mereka memerankan peran masing-masing dalam menjalankan aksinya,” kata David, ditemui Rabu [31/5] sekira jam 02.15 Wib. Dijelaskan David, awalnya sekira jam 9 malam, salah seorang warga melihat ada orang mengangkati barang ke mobil pick-up.
Saat itu, warga menanyakan kepada beberapa orang yang dicurigai, maksud mengangkati barang semalam itu. Sejurus kemudian orang yang ditanyai malah mendadak kabur dan diikuti beberapa lainnya. Sadar terjadi pencurian, warga kemudian berteriak maling sambil mengejar pelaku.
Namun ke lima orang tersebut berhasil meloloskan diri. Sementara warga melihat Supriadi dan Samin di dalam mobil kemudian diamankan. Keduanya pun dibalbal warga secara ramai-ramai. Warga kesal lantaran di daerah mereka sering terjadi kehilangan. Tak cukup dua pelaku, warga yang dilanda emosi tinggi merusak mobil pick-up yang dipakai pelaku, bahkan dijungkirbalikkan dan nyaris dibakar. Akibat amukan massa, Samin, salah seorang pelaku yang sudah kondisi berdarah-darah terpaksa dilarikan ke RSUD dr Djasamen Saragih Siantar guna mendapat perawatan.
Sementara temannya, Supriadi hanya mengalami luka ringan dan langsung diboyong ke Mapolsek Martoba beserta barang bukti. Di ruangan IGD, saat awak koran ini mencoba mengkomfirmasi Samin yang dalam kondisi perawatan, mengaku sebelumnya dia tak mengetahui bahwa yang akan diangkut tersebut adalah hasil curian. “Tadi temanku Tembong menelpon aku, Bang.
Menanyakan truk, karena ada barang yang mau dibawa ke Tanjung Pinggir. Setelah kami sepakat dengan harga Rp300 ribu, aku pun langsung datang ke Tanjung Pinggir,” ucapnya. Lebih lanjut dikatakannya, dia tak sendirian tetapi bersama temannya Supriadi. Hanya saja temannya itu sudah dibawa polisi karena lukanya tak terlalu parah, yakni hanya pinggangnya yang kena pukul.
“Waktu aku melangsir barang itu ke dalam mobil milik Palekku. Orang itu [Tembong] langsung pigi sama ke-5 kawannya. Tiba-tiba massa langsung datang jumpai kami bawak broti dan langsung memukul kami berdua. Jadi ini lah Bang, kakiku patah dan kayaknya kakiku ini dicucuk obeng sampek berdarah gini,” katanya. Samin kemudian merasa sial, sebab baru kali ini dia dipukuli orang.
“Sial kali aku Bang. Baru kali ini aku kayak gini dipukuli massa yang aku pun gak tau kalau barang yang akan kami angkut itu hasil [besi,red] curian,” kesalnya. Adapun barang bukti yang diamankan polisi, satu unit mobil pick-up Grand Max nopol BK 8300 TQ dalam kondisi rusak berat dan 1 ton besi mesin press engsel.