Agen Bola - Sadis! Seorang pria bernama Davit Sumandi alias A Hui (20) warga Jalan Bintang Terang Dusun 15 Komplek Tsunami, ditemukan warga tewas terlentang di Jalan Sei Mati Komplek Cita Desa Purwodadi, dengan luka tikaman di bagian dada kiri, Selasa (30/5) jam 07.30 wib.
Informasi diperoleh, korban yang merupakan anak ke dua dari empat bersaudara itu dibunuh ketika sedang mengantarkan adiknya, Dea ke yayasan Andreas Jalan Binjai. Diduga korban dibunuh tetangganya sendiri.
A Hui semasa hidup:
Setelah mengantarkan adiknya, korban yang bekerja sebagai karyawan bengkel itu dijegat oleh seorang pria dan dipukul di kepala menggunakan balok hingga terjatuh. Setelah terjatuh, korban pun ditusuk di bagian dada kiri menggunakan pisau hingga tewas.
Melihat korban sudah tak bernyawa, pelaku yang diduga merupakan tetangga korban pun kabur. Sementara warga yang menyaksikan kejadian itu langsung memboyong korban ke RSU Full Bethesda dan menghubungi petugas polsek sunggal. Namun setibanya disana, pihak rumah sakit menyatakan jika korban telah tewas.
“Kami nggak tau karena apa, tapi memang ada tadi yang ditikam disini,” ucap salah seorang warga sekitar lokasi yang tak ingin mengkorankan namanya.
Petugas yang menerima informasi tersebut langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Sementara jenazah korban di boyong ke rumah sakit bhayangkara Jalan Wahid Hasyim untuk di otopsi guna kepentingan penyelidikan.
Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marunduri ketika di konfirmasi membenarkan peristiwa tersebut dan pihaknya masih melidik pelaku penikaman terhadap korban.
“Ya benar, saat ini korban sedang di otopsi di RS Bhayangkara. Sementara ibu korban sedang membuat laporan pengaduan di mako,” jelasnya.
Daniel menambahkan, dari lokasi kejadian petugas mengamankan sebilah pisau yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban dan satu unit kereta milik korban. “Dari lokasi kita mengamankan pisau dan kereta korban. Saat ini pelaku sedang kita lidik,” tegas Daniel.
Dendam:
Tewanya Davit Sumandi alias A Hui warga Jalan Bintang Terang Dusun 15 Komplek Tsunami, di Jalan Sei Mati Komplek Cita Desa Purwodadi, dengan luka tikaman di bagian dada kiri, menimbulkan banyak pertanyaan.
AA:
Menurut tetangga korban, A Hui dikenal sebagai pria yang tidak mempunyai musuh. Namun salah satu nama pelaku mencuat, yakni AA (50) pria Tionghoa, yang tak lain tetangga korban sendiri.
Menurut A Lun (60) ayah korban, anak keduanya tersebut sempat bertengkar mulut dengan Aan karena suara kereta korban yang terlalu ribut sering ditegur oleh pengrajin tikar itu.
“Mereka beberapa kali sudah sering ribut mulut karena suara kereta anak saya. Sudah hampir satu tahunlah awal mula cekcoknya, tapi belakangan ini sering cekcok lagi,” kata ayah korban ketika ditemui di RS Bhayangkara.
Diduga dendam karena tegurannya kepada korban tidak diindahkan membuat pelaku kalap dan menghabisi nyawa korban.
“Sudah diikuti anak saya sama dia sampai sana. Di sanalah dibunuhnya,” lanjut ayah korban sambil tertunduk. Masih menurut pria yang kesehariannya bekerja pengumpul barang bekas itu, dugaan keluarga terhadap AA sebagai pelaku pembunuhan itu pun semakin kuat lantaran setelah mendapat kabar tewasnya korban, dia tak kunjung terlihat dirumahnya.
“Setelah kami dapat kabar kalau anak saya dibunuh, kami nggak nampak lagi sama dia” tegas ayah korban. Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri yang dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku. “Masih penyelidikan dan dikejar. Untuk lanjutnya nanti ya,” pungkasnya.
Ditangkap di Berastagi?
Pasca tewasnya Davit Sumandi alias A Hui, keluarga korban mendapat kabar jika AA, yang diduga pelaku pembunuhan kabur ke Berastagi.
“Kami dapat kabar kalau dia lari ke rumah kakaknya di Berastagi. Tapi belum ditangkap,” ucap Desi di RS Bhayangkara. Namun selang beberapa saat, keluarga korban kembali mendapat kabar jika AA yang diduga pelaku sudah diamankan petugas di Berastagi.
Namun, Desi menegaskan jika ia belum bertemu langsung dengan pelaku. “Saya belum ketemu, tapi kata mama saya yang sedang di Polsek Sunggal pelakunya udah ditangkap di Berastagi,” tegas cewek berbaju hitam itu. Lagi, Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marunduri langsung menepis kabar kalau pelaku sudah diamankan dan kembali menegas jika pihaknya masih melidik pelaku. “Belum, masih kita kejar,” jawabnya singkat.
Dupa Sembahyang Selalu Padam:
Sebelum tewasnya Davit Sumandi alias A Hui di Jalan Sei Mati Komplek Cita, Desa Purwodadi, dengan luka tikaman di dada kiri, Ibu korban Supriati (60) sudah mendapat firasat buruk.
Supriati mengatakan jika belakangan, ketika ia melaksanakan ibadah sembahyang dupa yang ia gunakan untuk berdoa selalu mati. Namun karena tak menaruh curiga, ibu beranak empat itu pun tidak memikirkan apa-apa.
“Tiga hari ini ketika saya sembahyang dupa saya selalu mati. Padahal tidak biasanya seperti itu. Tapi saya tidak curiga, ternyata ini pertandanya,” ucapnya menangis. Sementara jenazah korban setelah selesai diotopsi langsung diboyong ke rumah duka. Jenazah korban rencananya akan dikremasi di Balai Sosial Binjai.
“Mungkin tiga hari ke depan di Balai Sosial Binjai,” kata kakak korban. Lanjut dikatakan Desi, pihak keluarga berharap pelaku pembunuhan terhadap adiknya mendapatkan hukuman yang setimpal yakni hukuman mati.
“Semoga dihukum mati. Karena adik saya kan masih anak-anak. Kenapa main mati aja. Harusnya kan bisa dikasi tau dulu,” kesal cewek turunan Tionghoa itu. Pantauan kru koran ini, jenazah korban telah selesai diotopsi dan dikenakan kemeja putih serta jaz hitam serta celana hitam. Sementara ibu korban tampak terus menangis menyaksikan anak keduanya tewas dengan cara yang tragis.