Wakil Indonesia Berguguran di Malaysia Open 2017 - mahkotaberita.com - Berita Terkini, Terupdate Dan Terpercaya

Post Top Ad

iacpoker

Bonus JP
Wakil Indonesia Berguguran di Malaysia Open 2017

Wakil Indonesia Berguguran di Malaysia Open 2017

Share This

malaysia open 2017, indonesia, badminton, bulutangkis, pbsi, agen bola terpercaya, info olahraga, iacbet, iac168, iacpoker, casino online, poker online, sportbook, online gaming, bandar bola, bandar online, judi bola, judi online, situs bola terbaik, situs bola online, bonus depo 100%, football news update, jadwal siaran bola terlengkap, agen poker, keluaran sg45toto

Agen Bola - Indonesia harus menelan ludah di hari ketiga dilaksanakannya turnamen Malaysia Open 2017. Sebab, banyak wakil Indonesia yang berguguran di babak 16 besar. Bahkan, kini Indonesia tidak memiliki wakil lagi di nomor ganda putri.

Dua ganda putri Indonesia, Della Destiara/Rosyita Eka dan Anggia Shitta/Ni Ketut Mahadewi, harus menerima kekalahan dari peringkat satu dan dua dunia. Selain mereka, ada juga dua pasangan dari ganda campuran yang harus angkat koper, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle dan Praveen Jordan/Debby Susanto.


Sedangkan dari nomor tunggal putra, nama Tommy Sugiarto juga harus dicoret dari turnamen kali ini lantaran dirinya ditumbangkan oleh peringkat lima dunia, Son Wan Ho. Dengan demikian, Indonesia hanya menyisakan Jonatan Christie di nomor tunggal putra.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamujo melenggang ke perempat final Malayasia Terbuka 2017 usai mengalahkan Liu Cheng/Zhang Nan, 23-21, 21-16. Marcus/Kevin jadi satu-satunya ganda putra Indonesia yang lolos dari babak kedua. Sebelumya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro timbang dikalahkan lawan masing-masing.

Gugurnya para wakil Indonesia ini menjadi sorotan Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI, Eng Hian. Ia menilai, jam terbang yang minim membuat wakil Indonesia kelimpungan bila harus berhadapan dengan lawan yang lebih berpengalaman. Hal itu pada akhirnya membuat para atlet Indonesia kerap kali melakukan kesalahan.

“Inilah namanya perbedaan jam terbang, lawan mainnya konsisten dan stabil. Jarang membuat kesalahan sendiri. Beda dengan pasangan kita (Indonesia), error-error-nya masih ada, jadi lawan bisa dapat poin dari kesalahan kita,” terang Eng, mengutip dari laman resmi PBSI.



Post Bottom Ad



jdk

bape88

loading...

Pages