MAHKOTABERITA - Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM subsidi BBM atau premium beberapa waktu lalu. Dia mengatakan kepentingan rakyat menjadi penyebab pembatalan keputusan kenaikan harga bahan bakar minyak tersebut.
"Oleh sebab itu kemarin setelah saya dapat laporan terakhir dari Pertamina, berapa sih kalau kita naikkan segini, dihitung lagi keuntungan tambahan di Pertamina, tidak signifikan. Sudah saya putuskan premium batal," ujarnya di Bogor, Sabtu (13/10).
Seperti dikutip Antara, Presiden Jokowi menjelaskan sebelumnya ada keinginan untuk menaikkan harga BBM jenis premium. Namun keputusan itu dibatalkan setelah terdapat kalkulasi mengenai inflasi, daya beli masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya harga BBM seperti premium, DEX maupun Pertamax diputuskan naik mengingat harga minyak mentah Indonesia (ICP) maupun Brent yang naik. Namun menurut Presiden, kenaikan harga BBM jenis premium berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi masyarakat yang saat ini ditopang oleh konsumsi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan struktur ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga sebesar 56,2 persen.
Presiden menilai jika harga BBM premium dinaikkan, dapat menjadikan tingkat konsumsi lebih rendah. "Sudah saya batalkan, dengan hitung hitungan, dengan angka-angka yang sangat realistis," jelas Jokowi.
Sebelumnya Menteri Energi, dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengumumkan penggunaan harga baru BBM jenis Premium di Bali pada Rabu (10/10). Hampir satu jam kemudian, keputusan itu dibatalkan karena masih membutuhkan kajian dan evaluasi Pertamina.