Portugal sukses meraih trofi mayor pertamanya dengan menjuarai Piala Eropa 2016. Tapi keberhasilan Portugal itu diiringi kritik yang menyebut gaya main mereka membosankan karena terlalu bertahan.
Sebagai catatan, Portugal hanya mencetak sembilan gol dalam tujuh pertandingan selama gelaran Piala Eropa atau rata-rata 1,1 gol per laga. Seperti apapun kritik yang menghampiri, pada akhirnya mereka tetap keluar sebagai juara usai mengalahkan tuan rumah Prancis di final.
Sejak saat itu, Santos kerap ditnya soal gaya bermain Portugal yang dinilai pragmatis. Namun pelatih berusia 62 tahun itu menyatakan kemenangan yang lebih penting untuknya.
Jika melihat catatan statistik, tak salah jika Santos membela gaya main Portugal. Selama kepelatihannya, Cristiano Ronaldo dkk. hanya kalah satu kali dalam 21 pertandingan kompetitif.
"Kami kalah satu kali dan tiga atau empat kali imbang selama ini dan saya pikir angka itu saja menjustifikasi kualitas tim saya," ujar Santos seperti dilansir Reuters.
"Kami selalu ingin kompetitif. Terus terang saya lebih baik menjadi juara Eropa daripada bermain indah tapi tidak memenangi apapun."
"Yang paling penting dalam sepakbola adalah menang, tidak ada hal lain yang benar-benar penting," katanya. Agen Bola
