Agen Bola - Pertarungan sengit antara tentara Filipina dan militan Maute [sayap ISIS] telah menyebar ke jalan-jalan di Kota Marawi selatan. Di tengah serangan yang terus berlanjut, penduduk setempat dari berbagai agama telah saling membantu bertahan dan melarikan diri demi kehidupan mereka.
Militer Filipina mengatakan, lebih dari 160 orang, hampir 50 anak di antaranya, diselamatkan dari Marawi pada hari Sabtu. Di hari yang sama, sebanyak 20 warga sipil dan 38 tentara tewas, Otoritas Filipina juga mengonfirmasi sekitar 120 milisi sayap ISIS atau Islamic State telah terbunuh.
Pada hari Sabtu kemarin, gencatan senjata mendadak sempat terjadi untuk membiarkan warga sipil mengungsi. Namun, sesekali pesawat jet tempur Filipina menjatuhkan bom di pusat Kota Marawi. ”Kami takut, terkadang helikopter menembaki kami, dan para jihadis bisa membunuh kami juga,” kata seorang pria setempat kepada Russia Today.
Di antara mereka yang berhasil lolos adalah seorang penulis Islam dan mantan politisi, Noor Lucman. Pria Muslim ini merupakan teman Osama bin Laden—pendiri al-Qaeda—ketika belajar di Arab Saudi.
Kepada jurnalis Russia Today, Charlotte Dubenskij, Lucman, bercerita bagaimana dia berhasil menyelamatkan sekitar 64 warga Kristen di Marawi dari ancaman eksekusi milisi ISIS.
Menurutnya, para warga Kristen merupakan pekerja konstruksi di Marawi yang masih bekerja sehari sebelum pertempuran berlangsung. ”Orang-orang ini tidak bisa meninggalkan kota, jadi saya harus bertanggung jawab melindungi mereka,” kata Lucman.
”Hari-hari berikutnya, pekerja Kristen lainnya berlindung di rumah saya, ada sekitar 64 di antara mereka di tangan saya dan saya sangat yakin tidak ada yang terjadi pada mereka,” ujar Lucman.
Dia mengaku para milisi ISIS segan kepadanya. ”Ketika ISIS datang, mereka mengenal saya dan mereka menunjukkan rasa hormat dengan hanya pergi saat saya menyuruh mereka pergi,” paparnya.
”Mereka tidak tahu bahwa saya menyembunyikan orang Kristen. Jika mereka tahu ada orang Kristen di rumah saya, mereka semua dihukum mati dan dipenggal,” ujar Lucman, yang dikutip pada Minggu [4/6/2017].
Bentrokan antara militer dan para jihadis, kata Lucman, intensif di Marawi. Bahkan tentara Filipina pun mengakui bahwa pertarungan tersebut jauh lebih sulit dari yang mereka duga. Lucman pun berinisiatif untuk “mengusir” orang-orang Kristen demi keselamatan nyawa mereka.
”Saya mengatakan kepada diri sendiri bahwa jika saya tidak membawa orang-orang ini keluar dari rumah, mereka akan mati kelaparan, jadi kita mungkin akan mencoba dan menerobos, tidak peduli apa pun itu. Ada banyak penembak runduk di sepanjang jalan, dan kami berharap mereka [milisi ISIS] tidak akan meminta orang-orang ini jika mereka orang Kristen atau pun Muslim,” kata Lucman.
“Militan akan meminta Anda untuk membacakan bacaan Muslim, dan jika Anda tidak mengetahuinya, mereka membunuh Anda,” papar Lucman.