Agent bola ~ Legenda Juventus, Alessandro Del Piero, mengaku kesulitan memprediksi tim yang akan menjadi juara Liga Champions musim ini.
Menurut Del Piero, tidak ada tim favorit pada final yang mempertemukan Juventus versus Real Madrid, Minggu (4/6/2017) dini hari WIB, di Cardiff, Wales.
Juventus mengincar trofi Liga Champions untuk kali pertama sejak menjadi juara pada tahun 1996.
Ketika itu, Del Piero menjadi bagian dari tim Nyonya Tua dan ikut mengangkat trofi yang dikenal dengan sebutan Si Kuping Besar tersebut.
"Tidak ada tim favorit, kedua tim sangat berimbang. Juve tidak akan bermain terbuka, dan memilih bertahan demi strategi sembari menunggu yang tepat untuk melakukan serangan tanpa kehilangan keseimbangan," kata Del Piero.
Pemain yang di masa keemasannya dijuluki Pinturicchio (seniman) ini memilih memuji kinerja Pelatih Juve, Massimiliano Allegri, sepanjang musim ini.
Allegri dinilai sudah membuat Juventus menjadi sebuah mahakarya.
Secara strategi, lanjut Del Piero, tidak banyak perbedaan antara Allegri yang mengusung formasi 4-2-3-1 dan formasi 4-3-3 yang digunakan Marcello Lippi pada final Liga Champions 1996.
"Kedua pelatih meminta pemain untuk mau berkorban dan meningkatkan kualitas individu. Yang membedakan adalah soal mentalitas. Allegri lebih mementingkan mentalitas ketimbang sistem. Itulah sebabnya saya menyebut Juventus saat ini adalah mahakarya Allegri," tutur Del Piero.
Statistik menunjukkan Juventus delapan kali lolos ke final dan hanya dua kali menjadi juara.
Dua musim lalu, Nyonya Tua kalah 1-3 dari Barcelona di partai final.
Menurut Del Piero, secara kualitas tidak ada yang berubah di Juventus dibandingkan musim lalu.
Menurut Del Piero, tidak ada tim favorit pada final yang mempertemukan Juventus versus Real Madrid, Minggu (4/6/2017) dini hari WIB, di Cardiff, Wales.
Juventus mengincar trofi Liga Champions untuk kali pertama sejak menjadi juara pada tahun 1996.
Ketika itu, Del Piero menjadi bagian dari tim Nyonya Tua dan ikut mengangkat trofi yang dikenal dengan sebutan Si Kuping Besar tersebut.
"Tidak ada tim favorit, kedua tim sangat berimbang. Juve tidak akan bermain terbuka, dan memilih bertahan demi strategi sembari menunggu yang tepat untuk melakukan serangan tanpa kehilangan keseimbangan," kata Del Piero.
Pemain yang di masa keemasannya dijuluki Pinturicchio (seniman) ini memilih memuji kinerja Pelatih Juve, Massimiliano Allegri, sepanjang musim ini.
Allegri dinilai sudah membuat Juventus menjadi sebuah mahakarya.
Secara strategi, lanjut Del Piero, tidak banyak perbedaan antara Allegri yang mengusung formasi 4-2-3-1 dan formasi 4-3-3 yang digunakan Marcello Lippi pada final Liga Champions 1996.
"Kedua pelatih meminta pemain untuk mau berkorban dan meningkatkan kualitas individu. Yang membedakan adalah soal mentalitas. Allegri lebih mementingkan mentalitas ketimbang sistem. Itulah sebabnya saya menyebut Juventus saat ini adalah mahakarya Allegri," tutur Del Piero.
Statistik menunjukkan Juventus delapan kali lolos ke final dan hanya dua kali menjadi juara.
Dua musim lalu, Nyonya Tua kalah 1-3 dari Barcelona di partai final.
Menurut Del Piero, secara kualitas tidak ada yang berubah di Juventus dibandingkan musim lalu.
IACBET Agent Terpercaya Sejak 2008