The Saints, julukan sang lawan, dianggap bermain begitu pasif dan menumpuk banyak pemain di daerah sendiri.
Alhasil, Southampton cuma menguasai 35 persen permainan dan gagal melepas tembakan ke arah gawang Liverpool.
"Mereka tidak menciptakan satu pun ancaman. Namun, di sisi lain, kami juga kesulitan melawan tim yang menempatkan sepuluh pemain di pertahanan," tutur Klopp.
"Kami seharusnya bisa mencetak satu gol. Dengan begitu, mereka harus bermain sedikit lebih terbuka," ujar juru taktik asal Jerman itu.
Sebaliknya, Liverpool tampil mendominasi, tetapi tumpul. Dari delapan tendangan jitu, tidak satu pun menggetarkan gawang Fraser Forster.
Peluang terbaik Liverpool datang pada menit ke-66 lewat eksekusi penalti James Milner. Namun, Forster bisa mengamankan bola.
"Milner tidak seharusnya disalahkan. Dia memang bisa mencetak gol, tetapi itu bukanlah satu-satunya hal yang menentukan dalam pertandingan ini," kata Klopp.
Hasil ini tidak mengubah status Liverpool dengan koleksi 70 poin dari 36 laga. Namun, mereka terancam digusur oleh Manchester City, yang terpaut satu angka dan memiliki satu laga tabungan.