Akan tetapi, Neymar juga diminta untuk bersikap lebih dewasa saat lawan memprovokasi.
Neymar jadi bintang pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Bolivia. Penyerang Barcelona itu mencetak satu gol dan dua assist untuk membantu Brasil mencukur Bolivia dengan skor telak 5-0.
Meski demikian, ada sedikit noda dalam penampilan Neymar. Dia terlibat keributan dengan pemain Bolivia, Pedro Azogue, di babak pertama. Pesepakbola berusia 24 tahun itu marah setelah Azogue melanggarnya.
Akibat keributan itu, Neymar dan Azogue sama-sama diganjar kartu kuning.
Neymar tampaknya memang sudah diincar oleh pemain-pemain Bolivia. Dia menjadi pemain Brasil yang paling banyak dilanggar pada laga itu, yaitu sebanyak empat kali.
Wajah Neymar bahkan sampai berlumuran darah gara-gara terkena sikut Yasmani Duk.
"Ada kesalahan-kesalahan dari wasit, dengan pelanggaran yang berlebihan sebagai buntut dari minimnya hukuman untuk mereka," ujar Tite.
"Dan kami -- Neymar dan saya -- kami perlu kedewasaan untuk memahami bahwa kami juga harus menghadapi situasi-situasi semacam ini. Terkait kartu kuning, yang terjadi adalah jumlah pelanggaran yang berlebihan dengan tujuan untuk mengacaukan skuat, untuk memprovokasi situasi," imbuhnya.
"Anda bisa bilang 'oke, pelanggaran-pelanggaran berasal dari permainan dan itu adalah masalah wasit'. Jadi tugas saya sebagai pelatih untuk membimbing pemain," kata Tite.
Akibat kartu kuning yang diterimanya, Neymar terkena akumulasi kartu dan harus absen pada laga melawan Venezuela, Selasa (11/10) mendatang.
"Tim harus tetap kuat tanpa Neymar. Tidak manusiawi kalau membebankan semuanya kepada Neymar," kata Tite.
Brasil kini berada di posisi kedua klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL dengan 18 poin dari sembilan laga. Mereka cuma berjarak satu poin dari Uruguay yang memimpin klasemen.