MAHKOTA - Duka mendalam menyelimuti keluarga korban mutilasi bernama Siti Saedah alias Nindy alias Desi Wulansari (21).
Saryadi dan Nyami, orangtua korban masih menahan kesedihan akan kepergian si bungsu dari tiga bersaudara itu.
Mata Nyami, ibu korban tampak sembab. Sementara Saryadi terlihat lebih tegar.
Srimurwati, kakak pertama Nindy mengaku bermimpi bertemu Nindy dalam kondisi berdarah-darah.
"Anak pertama saya yang bekerja di Hong Kong menghubungi keluarga bahwa dia bermimpi didatangi adiknya dengan berlumuran darah," kata Nyami ibu korban, Jumat (15/12/2017).
"Tidak tahunya sehari kemudian ada kabar kalau firasat itu benar-benar mengenai anak saya. Sementara saya tidak ada firasat apapun," katanya.
pembunuhan bermula saat Kholil dan istrinya, Nindy cekcok di rumah kontrakan mereka di Dusun Sukamulya, RT 005 RW 002, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Senin (4/12/2017).
Pelaku kemudian menghabisi nyawa korban dengan memukul leher korban menggunakan sisi samping telapak tangan sebanyak dua kali.
Kemudian pelaku membakar tubuh korban tersebut bersamaan dengan buku nikah, akta kelahiran korban, dan surat lainnya.
Sementara barang bukti yang diamankan polisi di antaranya botol berisi bensin, karpet anak tempat memutilasi korban, helm pelaku, baju korban, jam tangan korban, lakban, dan kain pel yang digunakan untuk membersihkan lantai setelah korban dimutilasi.
Muhammad Kholil pun dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati, seumur hidup atau 20 tahun penjara.