Agen Bola - Tidak berhenti memang efek pencoblosan Pilkada Jakarta. Perjuangan antar sesama anak bangsa yang berbeda ideologi harus terus terjadi. Pancasila dan NKRI harus tetap dijaga, meski calon pengusung ideologi tersebut harus kalah. Kalah menyakitkan karena ternyata kemenangan kubu lawan pada akhirnya mengikutsertakan kelompok intoleran yang mereka rangkul mesra.
Rangkulan mesra itulah yang membuat mereka berhasil menang. Menang karena para kaum intoleran tersebut punya stempel halal untuk semua tindakan rusuh dan ricuh yang mereka lakukan. Aksi-aksi nomor togel kerap dilakukan. Meski harus ditangkap dan ditersangkakan para penggeraknya, mereka tidak pernah lelah memperjuangkan ideologi mereka, Gubernur Muslim di Jakarta.
Kegagalan besar bukanlah karena Ahok-Djarot kalah, melainkan karena mereka menang dengan alasan agamanya. Meski survei dan timses menyebut bukanlah itu alasan utamanya, tetapi tidak bisa terbantahkan, bahwa isu SARA dan agama adalah faktor dominannya.
Hal ini jelas terlihat dari hasil survei yang konsisten mengatakan bahwa warga Jakarta puas dengan kinerja Ahok tetapi hatinya tidak memilih Ahok. Hati yang ternyata diakibatkan pengaruh surat Al Maidah yang kuat mempengaruhi mereka untuk tidak memilih pemimpin non muslim. Apalagi orang Indonesia masih dominan fokus kepada meraih surga dalam konteks keagamaannya.
Fakta itu saya temukan dengan sangat dominan di agama saya. Sebagai seorang nasrani bahkan saya pun mengajarkan hal mengejar surga dan takut dosa. Tafsir mengenai tidak dilarangnya memilih pemimpin non muslim masih kalah dibandingkan tafsir melarang memilih pemimpin muslim. PR besar bagi Islam Nusantara untuk menjaga NKRI dan Pancasila.
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerakan Infonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto melakukan sujud syukur bersama ribuan jemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (19/4) malam. Sujud syukur itu dilakukan seusai salat Isya di masjid terbesar di Asia tenggara, menyusul hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menunjukkan pasangan Anies-Sandi memenangi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Dalam sambutannya, Prabowo mengucapkan terima kasih dan apresiasi untuk keberanian Habib Rizieq menegakkan kebenaran.
“Habib dan masyarakat Muslim sama dengan kami yang membela kepentingan rakyat Indonesia dan menegakkan keadilan serta menyelamatkan demokrasi di Indonesia dan masa depan Indonesia,” kata Prabowo.
Ucapan terima kasih Prabowo ini adalah sebuah konfirmasi bahwa keterlibatan FPI dalam kemenangan sangatlah besar. Hal ini sekaligus mematahkan penjelasan pengamat dan siapapun juga bahwa kemenangan bukan karena isu SARA dan agama. Rizieq Shihab dengan sangat piawai berhasil menaikkan emosi para pemilih DKI dengan menggerakkan antek-anteknya. Jakarta pun berhasil mereka rebut.
Yang menjadi pertanyaan terbear adalah, apakah Anies bisa menjinakkan FPI?? Saya yakin bisa asal Anies tidak seperti Ahok yang benar-benar bertentangan dengan mereka. Anies bisa menjinakkan mereka dengan memberikan apa yang mereka inginkan. Kalau tidak, maka siap-siaplah Anies diahokkan. Tetapi kalau melihat rekam jejak Anies, saya yakin Anies akan mampu merangkul mereka. Dan kali ini kita yang anti FPI harus gigit jari.
Selamat berkuasa kembali di Jakarta FPI. Kalian sudah berhasil memenangkan Gubernur Muslim dan merebut Jakarta dari Gubernur non muslim. Tetapi kami tidak akan tinggal diam. Jakarta harus tetap NKRI dan FPI harus tetap dibubarkan di Indonesia ini.
Semoga para pro Pancasila dan NKRi tidak menurun semangatnya dan salah kaprah dengan move on tanpa melakukan apapun. Perjuangan kita belum usai, Jakarta adalah titik balik kita untuk tetap bersatu mempertahankan Indonesia. Mengamankan Pilkada lain 2018 dan juga mengamankan Pileg dan Pilpres 2019.
