Perjalanan Jamie Vardy menjadi pemain seperti sekarang telah melewati jalan panjang. Berdasarkan penuturan wakil presiden Leicester, Aiyawatt Srivaddhanaprabha, Vardy pernah terjebak dunia hitam sebagai pecandu minuman keras.
Leicester membawa Vardy dari klub non-league Fleetwood Town pada tahun 2012 dengan harga 1 juta pounds. Pertama kali bermain di Championship, Vardy mendapat bayaran cukup tinggi dibanding dengan klub sebelumnya. Bukan memberikan penampilan terbaik, namun Vardy justru terbuai kenikmatan minuman keras.
"Dia datang dari bawah ke Championship yang membuatnya mulai suka minum minuman keras setiap hari. Kami tak tahu apa yang harus kami lakukan," kisah Srivaddhanaprabha pada Day Magazine.
"Saya pernah mendapat kabar ia datang ke sesi latihan dalam keadaan masih mabuk. Saya harus berbicara langsung dengannya, saya bertanya, 'Apakah Anda ingin mengakhiri karier seperti ini? Apakah Anda ingin terus seperti ini? Kami akan membiarkan kontrakmu habis dan melepasmu. Jangan pernah berharap karier yang lebih bagus.
"Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan dalam hidupnya. Ia tak pernah menerima gaji sebesar ini. Saya menanyakan padanya, 'Apa impianmu? Ke mana arah hidupmu? Pikirkanlah seksama apa yang telah Anda lakukan pada klub ini. Saya membelimu, apakah Anda memiliki sesuatu sebagai imbalan?" tuntut Srivaddhanaprabha pada waktu itu.
Setelah itu, Vardy dikisahkan langsung berhenti minum dan mulai kerja keras mengubah hidupnya. Dulu fisiknya tak sekuat seperti sekarang. Setelah berhenti dari kebiasaan buruk itu, Vardy kemudian menjadi pemain yang lebih baik seperti sekarang.
"Ia mulai beradaptasi, berlatih kebugaran dalam latihan, dia berubah menjadi manusia baru dan lebih baik," ujarnya.
Bermain di Premier League musim ini, pemain 29 tahun tersebut mengumpulkan 22 gol untuk mengantarkan timnya sebagai juara.